Modernis.co, Malang – Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat.
Salah satunya kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh kelompok 24 gelombang 9 pada tanggal 19 Januari 2024. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat.
Koordinator PMM Kelompok 24 Fanianing Tias Putri mengatakan kegiatan ini dilakukan dengan tujuan pentingya kesadaran terhadap jiwa sosial dan budaya literasi, yang semakin hari semakin memudar. Dengan itu kelompok PMM ini berpikir untuk menumbuhkan jiwa kesadaran sosial serta budaya literasi kepada siswa-siswi di SDN BEJI 01 Kec. Junrejo Kota Batu.
Ia menambahkan langkah pertama yang dilakukan kelompok PMM 24 yaitu memberikan edukasi dan pembelajaran mengenai kesadaran sosial serta budaya literasi, Kesadaran sosial sendiri merupakan upaya yang dapat dicapai dengan proses interaksi serta didukung dengan pendidikan.
“Kesadaran sosial terkonstruksikan oleh suatu kesadaran diri atau Self Awareness yang menjadi struktur dasar sebagai pendukung sistematika di dalamnya. Sedangkan literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis,” ujarnya, Selasa (27/02/2023).
Dalam perkembangannya, Tias melanjutkan definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, sekarang definisi baru dari literasi menunjukkan pengertian baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajarannya.

“Pembelajaran literasi di setiap kelas terdiri dari 6 kelas yang dibagi menjadi kelas A dan B. Setiap kelas diberikan pemahaman dan materi mengenai kesadaran sosial dan budaya literasi tetapi setiap kelasnya diberikan materi yang berbeda sesuai tingkatan kesulitan literasi. Kelompok kami membagi 3 tingkatan literasi yaitu, kelas 1 dan 2 diberikan edukasi literasi mengenai literasi Baca Tulis dan literasi Numerasi, kelas 4 dan 5 diberikan edukasi mengenai literasi Sains dan literasi digital, sedangkan kelas 5 dan kelas 6 mengenai literasi finansial dan literasi budaya dan Kewarganegaraan,” jelasnya.
Senada dengan Tias, Salsabila Nur Husnia anggota kelompok PMM mengatakan kelompoknya tidak hanya memberikan pemahaman secara materi saja tetapi juga cara merealisasikan macam-macam literasi yang yang sudah dijelaskan, seperti contoh ataupun praktek mengenai literasi yang dipelajari saat digunakan di kehidupan setiap harinya seperti apa.
Ia juga menambahkan PMM 24 juga mengajak siswa-siswi bahkan para guru juga untuk meningkatkan literasi khususnya di sekolah, langkah yang diberikan kelompok 24 adalah mewujudkan perpustakan yang nyaman yang berfokus untuk literasi, mereka mengubah perpustakan di sana menjadi perpustakaan literasi yang bersih, rapi dan juga nyaman untuk tempat membaca dan belajar.
“Kami memberikan edukasi secara teori dan mewujudkan melalui perpustakaan literasi, selama kegiatan PMM yang diberikan beragam mulai dari cara membaca menulis, menggambar, berhitung, bahasa Inggris dan masih banyak lagi pembelajaran yang kami berikan kepada siswa-siswi berkebutuhan khusus,” ujarnya.
Kelompok PMM 24 UMM Gelombang 9 yang beranggota 5 orang yaitu Fanianing Tias Putri, Salsabila Nur Husnia, Septi Kurniawati, Maya Rosita dan Khuzanatul Mahfiyah, dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Febri Arif Cahyo Wibowo, S.Hut. M.Sc. (SK)